Sabtu, 11 April 2009

women and mass media

Jumat, 10 April 2009

Dakwah dan Komunikasi



Dakwah dan komunikasi
Oleh Dra. Armawati Arbi,MSi

Ilmu dakwah adalah konstruksi ilmiah manusia yang menerima sekaligus terbuka terhadap tingkat kebenaran ilmu lain, karena itu ia bersifat dinamik dalam perubahannya, sedangkan agama (Islam) adalah tata nilai dan aturan ilahiyah yang diperuntukan manusia agar supaya dalam dalam menjalani hidupnya tetap berpegang teguh pada Kebenaran Mutlak, yakni Allah rab al-Jalil. Di sini sesungguhnya gambaran jelas tentang kedua supremasi, yakni akal dan wahyu, bahwa keduanya mempunyai kedudukan fungsional dan bukan structural (saling mengatasi), tentu saja hal ini dalam pengertian kajian keilmuwan. dari penjelasan di atas dapat diambil beberapa pengertian umum, di antaranya, pada dataran dakwah normatif, cara dan sumber pengetahuan dalam ilmu dakwah, berasal dari teks atau al-ijma' sebagai titik tolaknya dan begitu seterusnya smapai dengan penjelasan hubungan objek dan subjek sebagaimana dijelaskan. ini dikelompokkan kepada epistemology bayani. sedangkan pada dataran dakwah histories, yang bersumber dari realitas termasuk di dalamnya ilmu social, alam dan kemanusiaan dan begitu seterusnya sampai dengan hubunganantara subjek dan objek. pada bagian ini dikelompokkan sebagai cara pengetahuan burhani.

Rincian lebih lanjut
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Oleh: Dra. Armawati Arbi,MSi
Cetakan I
Penerbit: UIN Jakarta Press
Jalan Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Tangerang 15419

318 hal

Bisa dilihat di di perpustakaan semua fakultas UIN

Kamis, 09 April 2009

Manajemen Humas

Pertemuan I.
Manajemen Humas Merupakan Manajemen Komunikasi

  • Menyebarkan Informasi ke Publik Internal Dan Publik Eksternal dalam Memperkokoh Citra Yang Berlaku (Current Image)
  • Menegakkan dan Mengarahkan Prilaku Publik Internal Ke Visi Dan Misi Lembaga Pendidikan dan lembaga Dakwah (Wish Image)
  • Menjaring Kerja Sama dalam Membentuk Citra Lembaga (Corporate Image)
  • Membuktikan Kredibilitas Dan Kharisma Pimpinan dalam memanfaatkan Citra
  • Bayangannya ( Mirror Image)
  • Menerapkan Prilaku Publik Internal dalam Menjaga Citra Majemuk positif (Multiple Image)

Pertemuan II
Penerapan Prinsip, Tujuan Dan Fungsi Humas pada Lembaga Pendidikan dan Lembaga Dakwah.
- Faktor Pendukung dan Penghambatannya di Lembaga Pendidikan dan Lembaga Dakwah.
- Fungsi Humas Melekat Pada Fungsi Manajemen.

Prinsip-prinsip humas adalah:
1. Manajemen humas bertugas untuk mengatur arus informasi atau berita.
2. Adanya kerjasama antara organisasi dengan publiknya
3. Humas harus bersikap terbukti
4. Adanya kepentingan bersama
5. Saling menerima

Doug Newson dan Alan Scott di dalam bukunya, “ This is PR/The Realities of Public Relations”. merumuskan prinsip dasar Hubungan Masyarakat (“The Principles of Public Relations”, terdiri dari 10 Pokok;
Bekerjanya atas fakta dan bukan atas fantasi. Ia bekerja berdasarkan program, terutama program jangka panjang.
Hubungan masyarakat berorentasi kepada prinsip pelayanan dan mengutamakan kepentingan umum dan bukan kepentingan pribadi.
Mencari dukungan dari pihak luar (Khalayak-Sasaran), agar program jangka panjang maupun jangka pendeknya dapat tercapai, maka kepentingan publik (Public Interest).
HubMas tidak bisa lepas dari penggunaan media, karena itu ia harus kuat.
Berfungsi sebagai mediator antara kepentingan perusahaan dan publiknya..
Tugas-tugas komunikasinya harus selalu melakukannya secara dua-arah dan selalu mendasarkan cara kerjanya kepada hasil-hasil penelitian pendapat.
Pelaksana Hubungan Masyarakat itu bukanlah segala-galanya, para ahli dalam bidang-bidang, misalnya: psikologi sosial.
Sumber informasi tertulis,indikator dinamika kerja Hubungan Masyarakat. selalu memberikan masukan kepada top-management.
Hubungan Masyarakat diwajibkan menjelaskan sesuatu yang menjadi masalah perusahaan, sebelum masalah itu sendiri menjadi apa yang disebut “PR Crisis”.
Hubungan Masyarakat yang professional hanya bisa diukur dengan satu cara, yaitu dari penampilan kerjanya.

Fungsi Humas Melekat pada Fungsi Manajemen
Dr. Rex. Harlow dan Prof. John Marston, maupun dari The Statement of Mexico.
1. Penelitian dan perencanaan yang mengikuti standar–standar etis.
2. Hubungan timbal balik antara organisasi dan publik-nya.
3. Penelitian lapangan terhadap sikap, opini dan kecenderungan sosial, serta
mengkomunikasikannya kepada pihak manajemen / pimpinan.
4. Konseling manajemen demi kepentingan bersama bagi kedua belah pihak.
5. Pelaksanaan program aktivitas yang terencana, mengkomuni
kasikan, dan mengevaluasi.
6. Perencanaan dengan itikad yang baik, saling pengertian, dan penerimaan


Pertemuan III.
Humas Di Dalam Struktur Dan Di Luar Struktur Lembaga.
Humas Di Dalam Dan Di Luar Lembaga
Struktur, Peran Dan Kedudukan Humas di Lembaga Pendidikan dan Lembaga Dakwah.

Kelebihan biro konsultasi humas atau lembaga humas external:
Penasehat independen mampu dan mau melontarkan kritik-kritik tajam.
Pengalaman menghadapi berbagai macam klien sehingga keterampilan teknisnya benar-benar terasa dan bervariasi.
Lebih akrab dengan kalangan media massa daripada unit humas atau manajer humas internal.

KEKURANGAN BIRO KONSULTASI HUMAS

- Jauh dari (tidak banyak mengetahui seluk beluk) kondisi internal dari suatu perusahaan atau organisasi yang menjadi kliennya.
- Satu orang saja dari organisasi klien sehingga klien ia tidak akan mungkin memiliki jalur-jalur komunikasi internal sebaik yang dimiliki oleh manajer humas dari organisasi itu sendiri.
- Operasinya semata-mata akan terbatas pada jumlah uang pembayaran yang diterimanya sehingga perhatiannya takkan seluas dan sedalam perhatian para petugas humas internal.

Peranan Humas/PR menurut Dozier dan Broom (1995) dapat menjadi empat kategori sebagai berikut:
1. Expert prescraiber
Kemampuan yang tinggi haruslah dapat membantu pimpinan untuk mencari solusi dalam menyelesaikan masalah hubugan dengan publiknya.
2. Communication Fasilitator
PR sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam mendengarkan keinginan dan harapan publiknya dari organisasi yang bersangkutan, sekaligus keinginan dan harapan organisasi kepada pihak Publik.
3. Program Solving Proses Fasilitator
Dalam proses pemecahan masalah, PR merupakan tim manajemen untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat (adviser) hingga mengambil keputusan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan /krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional.
4. Communication Technition
Peranan PR dalam hal ini adalah sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi.

Kedudukan humas dalam organisasi adalah menilai sikap masyarakat (publik) agar terciptanya keserasian dengan sikap dan kebijaksanaan organisasi /instansi, di samping itu mulai dari aktivitas program humas, tujuan dan hingga sasaran (target) yang hendak dicapai oleh sekolah tersebut tidak terlepas dari dukungan dan kepercayaan serta citra positif dari pihak publiknya.

Tujuan humas dari sebuah perusahaan di antaranya yaitu:
  • Untuk mengubah citra umum di mata khalayak
  • Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai
  • Untuk menyebarluaskan suatu citra sukses, misalnya sekolahnya juara umum
  • Untuk memperkenalkan sekolah kepada masyarakat luas serta membuka pasar “baru”, misalnya di tarbiyah ada kelas internasional.
  • Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat (kerja sama)
  • Untuk memperbaiki hubungan antara sekolah dengan khalayaknya, peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, niat baik sekolah.
Menurut Scott M.Cutlip, Kelebihan Departemen Internal yaitu :
- Anggota tim
- Pengetahuan organisasi
- Menghemat biaya banyak program yang sedang dilakukan di organisasi
- Ketersediaan mitra.
Sedangkan Kekurangan Departemen Internal yaitu :
- Hilangnya objektivitas
- Dominasi dan kepatuhan
- Kerancuan misi dan peran

Buku Sumber : Scott M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M. Broom, “Effective Public Relations”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006).hal.72-74


Pertemuan IV.
Pelayan Publik Internal Dan Publik Eksternal di Lembaga Pendidikan dan Lembaga Dakwah.

1. Melayani Publik Internal: Masyarakat Luas, Calon Pegawai atau Anggota, Pegawai atau Anggota, Pemasok, Masyarakat Keuangan, Distributor, Konsumen dan Pemakai, setelah tamat alumni sekolah tersebut siapa yang memakainya, Pencipta atau Pemimpin Pendapat Umum mengenai apakah sekolah itu baik atau buruk.
2. Melayani Publik Eksternal
Tujuan external public relation adalah untuk menerapkan hubungan dengan orang-orang di luar instansi sehingga terbentuklah opini publik yang favorable terhadap sekolah itu.

Pertemuan V.
Penelitian: Identifikasi Masalah-Masalah Publik Internal
1. Mengamati Iklim Komunikasi Dan Iklim Organisasi
2. Mewujudkan Budaya Organisasi Yang Kuat
3. Memahami Klik Membantu Penggalian Informasi
4. Mengembangkan Komunikasi Kelompok Yang Positif

Transfer Humas menurut Frank Jetskin dalam Public Relations atau proses pengalihan PR sebagai berikut:
Permusuhan --------> Simpati
Prasangka --------> Menerima
Sikap Apatis --------> Tertarik
Sikap tidak Peduli --------> Mengetahui

Marilah kita lihat daftar ini secara terperinci:
Iklim Komunikasi menurut Gibb (lihat Psykologi komunikasi Jalaluddin Rahmat
1.1. Evaluasi (-) -------->Deskripsi (+)
Evaluasi artinya penilaian terhadap orang lain; memuji atau mengancam.
2. Kontrol (-) -------->Orientasi Masalah (+)
Perilaku control artinya berusaha untuk mengubah orang lain, mengendalikan perilakunya, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya.
3. Strategi (-) -------->Spontanitas (+)
Strategi adalah penggunaan tipuan-tipuan atau manipulasi untuk mempengaruhi orang lain.
4. Netralitas (-) -------->Empati (+).
Netralitas berarti sikap impersonal memperlakukan orang lain tidak sebagai persona, melainkan sebagai obyek.
5. Superioritas (-) --------> Persamaan (+).
Superioritas artinya sikap menunjukan anda lebih tinggi atau lebih baik daripada orang lain karena status, kekuasaan, kemampuan intelektual, kekayaan, atau kecantikan

BUDAYA TENTANG ORGANISASI DAN MANAJEMEN
KETERLIBATAN EKSEKUTIF


Keterlibatan
karyawan RENDAH TINGGI
TINGGI
Krisis/ frustasi
Budaya kuat
RENDAH
Budaya lemah
Pembinaan/sosialsasi Budaya

DAMPAK KOMITMEN EKSEKUTIF DAN BUDAYA ORGANISASI DALAM KINERJA ORGANISASI
KOMITMEN EKSEKUTIF

Budaya organisasi RENDAH TINGGI
Kuat
Krisis kepercayaan/ prustasi
Organisasi Unggul
Lemah
Organisasi krisis paranoid Neorotik
Birokratis Otoriter


Pertemuan VI
Penelitian : Identifikasi Masalah Publik Eksternal

1. Citra, Persepsi dan Stereotip
2. Opini Publik
3. Transfer Humas Dari Sikap Negatif Ke Positif


PR Transfer Process atau proses pengalihan PR, sebagai berikut:
Permusuhan ------------> Simpati
Prasangka ------------> Menerima
Sikap Apatis ------------> Tertarik
Sikap tidak Peduli ------->Mengetahui
Jika situasi negatip yang digambarkan di atas dapat diubah menjadi situasi positip maka program kehumasan akan membuahkan hasil yang diharapkan. (Jetskins, 1996:52).

Pertemuan VII
Mengumpulkan, Merangkum Dan Memilih Masalah Dalam Perencanaan Humas
1. Enam Langkah Perencanaan Humas
2. Langkah-Langkah Lainnya Dalam Perencanaan Humas


Pertemuan VIII
Manajemen Krisis Bagian Perencanaan Humas
1. Pengertian Dan Manajemen Komunikasi Krisis
2. Tahapan Manajemen Krisis
3. Bentuk-bentuk Manajemen Krisis
4. Manajemen Krisis Masalah Publik Internal
5. Manajeman Krisis Masalah Publik Eksternal
6. Perencanaan Humas Mendeteksi Manajemen Krisis

Model Perencanaan Humas 6 Langkah:
1. Pengenalan situasi
2. Penetapan tujuan
3. Definisi Khalayak
4. Pemilihan media dan teknik-teknik humas
5. Perencanaan anggaran
6. Pengukuran hasil

Steven Fink (1986). Ia mengatagorikan krisis ada 4 tahapan perkembangan :
Masa pra krisi (predromal crisis stage), Masa krisi akut (Acute crisis stage), Masa krisis kronik (chronic crisis stage),
Masa revolusi krisis (crisis resolution stage),

Krisis dalam perusahaan dapat dikelompopokan menjadi beberapa kategori sebagai berikut :
Krisis teknologis (technological)
Krisis adu kekuatan (confrontation)
Krisis tindak kejahatan (malevolence)
Krisis kegagalan manajemen (management failures)
Krisis ancaman-ancaman lain (involving other threats).



Pertemuan IX
Pelaksanaan Humas Menggunakan Media Dan Non Media
Manajemen Humas Menggunakan Media :
- Media Internal Melayani Publik Internal
- Media Melayani Publik Eksternal
- Menjalin Hubungan Baik Terhadap pers.

Cutlip & Center memberikan 7 C dalam pelaksanaan Humas yaitu :
Credibility (Kredibilitas), Context (keterkaitan), Content (Isi), Clarity (Kejelasan), Continuity and consistency (Kontinuitas dan konsisten), Channels (Saluran), Capability of audience (Kemampuan khalayak)


Media Internal :
1. Publikasi Karyawan :
2. Newsletter
3. Surat
4. Sisipan dan Lampiran
5. Publikasi Pidato, position paper, dan “Backgrounders”.
6. Bulletin Board dan Pengumuman Elektronik
7. Komunikasi tatap muka dan “Selentingan” Kabar
8. Hotline
9. Rapat dan Telekonferensi
10. Presentasi Video dan Film

B. Media Eksternal

a. Media tradisional, Penggunaan Baru
b. Koran
c. Layanan berita Kawat dan Sindikat Berita
d. Majalah
e. Radio
f. Televisi


Pertemuan X
Pimpinan Menerapkan Kode Etik Humas dan Kode Etik Sekolah
- Kode Etik Humas International, Nasional Dan Humas Dep.Agama.
- Kode Etik Lembaga Pendidikan
- Mekanisme Kontrol Pelaksanaan Kode Etik Di Lembaga Pendidikan



Pedoman Kode Etik Anggota PRSA
1.1. Aliran Informasi Bebas : Menjaga kebebasan arus informasi tanpa prasangka ketika memberikan atau menerima hadiah dengan memastikan bahwa hadiah itu nominal, legal, dan tidak sering.
2. Kompetisi : mengikuti etika yang dirancang untuk menghormati persaingan yang
bebas dan terbuka tanpa bermakssud melemahkan pesaing.
3. Pengungkapan Informasi : Mengungkapkan kepentingan finansial (seperti
kepemilikan saham) di organisasi klien.
4. Menjaga kepercayaan: Menjaga kepercayaan dan hak privasi dari klien yang lalu,
sekarang dan calon klien dan karyawan.
5. Konflik Kepentingan : Menghindari tindakan dan situasi yang mungkin mengaburkan penilaian atau menciptakan konflik antara kepentingan pribadi dengan kepentingan profesional.
6. Memperkuat Profesi : menjaga agar praktik profesi tetap mendapat informasi dan pendidikan dalam rangka memastikan perilaku etis.

Pertemuan XI
Pimpinan Dan PRO Melaksanakan Strategi Dan
Pendekatan Humas
1. Strategi Humas
2. Pendekatan Humas

Pengertian Strategi Publik Relations:
Menurut Ahmad Adnan Putra, Presiden Intitut Bisnis Jayakarta, memberikan batasan pengertian tentang strategi public relation, antara lain berbunyi: “Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public relation plans)”.

Strategi
Mengukuhkan mahasiswa yang aktif pro busana muslim
Merubah yang kontra busana
Muslim
Mengentalkan opini yang pasif busana muslim mahasiswa UIN
Taktik
Membujuk
Membeli
Membujuk

Pertemuan XII
Evaluasi Manajemen Komunikasi Humas
1. Pelaksanaan Komunikasi Di Publik Internal
2. Pelaksanaan Komunikasi Di Publik Eksternal
Kriteria dan Metode Persiapan
Kriteria dan Metode Implementasi
Kriteria dan Metode Dampak

Pertemuan XIII Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Krisis Humas.
  • Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Manajemen Krisis Di Publik Internal
  • Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Manajemen Krisis Di Publik Ekternal.


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Flowers and Decors. Powered by Blogger